Thursday, August 20, 2020
SEJARAH PENANGGALAN HIJRIYYAH & BAGAIMANA KITA BERAMAL DI BULAN MUHARRAM
Saturday, August 15, 2020
DIRUNDUNG MASALAH SEBAB DOSA
🍁🌻🌸🌿🌲🍃☘️
كان الإمام أبو حنيفة -رحمه الله تعالى ورضي عنه- إذا أشكلَتْ عليهِ مسألةٌ قال لأصحابه: ما هذا إلَّا لذنب أحدثتُهُ!
وكان يستغفِرُ، ورُبَّما قَامَ وصلَّى، فتنكشف له المسألة ويقول: رجوتُ إنِّي تيبَ عليَّ، فبلغَ ذلك الفضيل بن عياض فبكى بكاءً شديدًا ثمَّ قال: ذلك لقلَّة ذنبه، فأما غيره فلا ينتبه لهذا.
"طبقات الحنفية" لعلي القاري 2: 487
Dahulu Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah ta’ala wa radhiya ‘anhu, jika merasa berat dalam menghadapi suatu masalah ia senantiasa berucap pada murid-muridnya, “Tidaklah masalah ini muncul melainkan sebabnya adalah perbuatan dosa yang aku perbuat!”
Kemudian sang Imam terus beristighfar, dan berdiri menunaikan shalat. Setelah itu barulah masalah terselesaikan. Lantas sang Imam berucap, “Aku berharap ini pertanda taubatku diterima”
Kisah ini sampai kepada Imam Al-Fudhayl Ibn ‘Iyadh. Mendengar kisah tersebut Imam Al-Fudhayl menangis sejadi-jadinya. Kemudian Imam Al-Fudhayl berucap, “Itu semuanya terjadi karena sedikitnya dosa Imam Abu Hanifah. Adapun selain beliau, boleh jadi tidak menaruh perhatian akan hal itu [sebagaimana hal nya Imam Abu Hanifah].”
Thabaqat Al-Hanafiyyah, 2/487
🌻🌿🍃💐🍃🌴
Friday, August 14, 2020
:: Pesantren Online Nashirus Sunnah Tahun Ajaran 1442 H ::
Dari dulu pengen nyantri tapi belum kesampaian juga???
Dari dulu pengen bisa bahasa Arab tapi belum bisa-bisa juga karena susah cari tempat belajar??
Dari dulu pengen bisa baca kitab sama ngaji ilmu fikih, tafsir, hadits secara tuntas??
Tenaaang...
Sekarang telah dibuka pendaftaran PESANTREN ONLINE NASHIRUS SUNNAH - MESIR TAHUN AJARAN 1442 H.
Dengan sistem belajar ala Pesantren, Pesantren Online Nashirus Sunnah membuka kesempatan bagi Anda untuk belajar ilmu-ilmu Bahasa Arab dan ilmu keislaman lainnya [Aqidah-Akhlaq, Tajwid, Fikih, Tafsir, Hadits, dll] secara tuntas dari Dasar hingga Pemantapan.
Santri dan santriwati akan di ajari/dilatih percakapan dan baca kitab berbahasa Arab dari NOL, hingga nanti mampu mengikuti pelajaran dari Syaikh-Syaikh Pengajar dengan bahasa pengantar Bahasa Arab.
Materi Pelajaran Tahun 1 :
- Tuhfatul Athfal [Tajwid]
- Al Arabiyyah Bayna Yadayk jilid 1-3 [Percakapan Bahasa Arab dari Dasar hingga Pemantapan]
- Matn Ajurrumiyyah [Nahwu]
- Al-Arba’in An-Nawawiyyah [Hadits]
- Matn Abi Syuja’ - 1 [Fikih]
Materi Pelajaran Tahun 2 :
- Al Hikam [Tasawwuf]
- Muthammimah Ajurrumiyyah [Nahwu]
- Tashrif Al Izzi [Shorf]
- Syarh Kharidah Bahiyyah [Aqidah]
- Manzhumah Baiquniyyah [Ilmu Hadits]
- Matn Abi Syuja’ - 2 [Fikih]
Materi Pelajaran Tahun 3 :
- Bulughul Marom [Fikih Hadits]
- Qathrun Nada [Nahwu]
- Nuzhatun Nadzor [Ilmu Hadits]
- Tafsir Jalalayn [Tafsir]
- Syadzal ‘Arf fi Fan As Shorf - 1 [Shorf]
- Al Madkhal ila Manahij Al Muhadditsin [Manhaj Hadits]
Materi Pelajaran Tahun 4 :
- Syarh Al Waraqat [Ushul Fikih]
- Alfiyyah Ibn Malik [Nahwu]
- Husnus Shiyaghoh Syarh Durus Al Balaghoh [Balaghoh]
- Riyadhus Sholihin [Hadits]
- Syadzal ‘Arf fi Fan As Shorf- 2 [Shorf]
Tahun-tahun berikutnya bisa diadakan kajian kitab dengan sanad dari pelajaran fikih, ushul fikih, qawaid fiqhiyyah, ilmu hadits, arudh, mantiq, pembacaan kutubussittah (shahih bukhari, shahih muslim, sunan abu dawud, sunan at-tirmidzi, sunan ibn majah, sunan an-nasa’i, al-muwaththa, dsb), tarikh/sejarah, ulumul qur’an, ilmu falak, dan lain-lain.
Jadwal Belajar :
• Untuk Santriwati : Setiap Hari Senin s.d Rabu, pukul 18.00 WIB.
• Untuk Santri : Setiap Hari Kamis s.d Sabtu, pukul 18.00 WIB.
Pelajaran Tambahan [Tidak Wajib] :
• Kitab Ma’alim As-Sunnah An-Nabawiyyah, bersama Syaikh Ahmad Al-Jauhari (bahasa pengantar : Bahasa Arab)
Setiap Hari, Pukul 09.30 WIB
• Kitab ‘Umdatus Salik (Fikih Syafi’I), bersama Syaikh Hilal Mahrus (bahasa pengantar : Bahasa Arab)
Setiap Hari, Pukul 21.00 WIB
Durasi Belajar :
1 jam / pertemuan
Masa Belajar :
4 tahun (tiap akhir semester ada ujian), dan akan dimulai -in sya Allah- awal pembelajaran pada bulan Muharram 1442 Hijriah
Infak Pesantren :
Rp 30.000/bulan*
*infak akan dipergunakan untuk penyelenggaraan kegiatan santri/santriwati Pesantren Nashirus Sunnah di Mesir
Syarat :
- Ikhlas belajar karena Allah Ta’ala
- Memiliki aplikasi WhatsApp dan ZOOM
- Usia minimal 15 tahun
Fasilitas :
- Ilmu yang bermanfaat (ditambah pembiasaan membaca kitab dan percakapan bahasa Arab)
- Sanad Ijazah dari beberapa kitab yang dipelajari
- Sertifikat bagi santri/santriwati yang telah menyelesaikan masa belajar 4 tahun
Para Pengajar :
• Syaikh Dr. Ahmad Al-Jauhari Al-Azhari
• Syaikh Hilal Mahrus [spesialisasi Qiroah Asyrah]. Bagi santri/santriwati yang ingin mendapat sanad Al-Qur’an, disyaratkan harus telah selesai hafalan 30 juz
• Ustadz Abu Abdillah As-Siyanjuri [Muhammad Rivaldy Abdullah]
Info & Pendaftaran :
Peserta Laki-Laki : Dudum Abdurrahman SE. (+62 857-9385-1970)
Peserta Perempuan : Nurlaela (+62 857-9366-5457)
Thursday, August 13, 2020
USTADZ LC DAN SANAD ILMU
Ustd Lulusan Al Azhar ya??? Sya prrnah dengar kalo belajar harus ke ustd ustd lulusan timur tengah(yg gelarnya lc), soalnya ilmunya bagus,, bersanad,, benarkah begitu?maksud bersanad itu apa?haramkah belajar pada ustd yg tidak bersanad?
Jawaban :
Sanad ilmu adalah sistem transmisi keilmuan, dari hulu -para sahabat yang belajar kepada Rasulullaah shallallahu ‘alayhi wasallam- , hingga ke hilir -kepada ulama-ulama mu'tabar masa kini-.
Sanad ilmu semacam sandaran serta mata rantai ilmu, menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki ketersambungan ilmu dari guru dan syaikh. Dapat kita katakan, keilmuan yang dia miliki terjamin dan jelas sumbernya. Bukan sekedar mencomot dari google, buku atau sejenisnya.
Sanad ilmu itu penting. Guru kami, As-Syaikh Muhanna Al Azhary [salah seorang Ulama Azhar-Mesir] pernah menyampaikan pesan, di salah satu kuliah umum beliau,
“Dahulu kami [para thullab azhar masa beliau], diperintahkan untuk tidak belajar AlQur'an dari Mushafi [Orang yang tidak memiliki sanad Qiro'ah dan hanya mengandalkan mushaf], serta tidak belajar ilmu agama dari Shohafi [orang yang hanya bisa baca kitab dan terjemahan, tanpa belajar pada guru].”
Ini menunjukkan betapa pentingnya sanad ilmu, dan tidak boleh diremehkan.
Karena itulah para ulama memberikan nasihat, di antaranya Imam Ibnul Mubarak rahimahullaah :
الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
“Isnad [sandaran] itu bagian dari agama, seandainya bukan karena isnad niscaya manusia akan sembarangan dan seenaknya berbicara.” (Syarh Shahih Muslim, 1/77)
Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullaah juga berkata,
الإسناد سلاح المؤمن، فإذا لم يكن معه سلاح فبأي شيء يقاتل
“Isnad itu senjata bagi seorang mukmin; jika dia tidak memiliki senjata, maka dengan apa dia berperang?” (Imam Ibnu Hibban, Al Majruhin, 1/27)
Karena nya, belajar memang harus pada guru yang memiliki sanad kepada para Ulama Salaf, dan bukan orang-orang didikan Orientalis Kafir.
Namun, memiliki sanad ilmu bukan berarti harus Lc [lulusan timur tengah,-pen], akan tetapi siapa saja yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, ma'had, sekolah islam dan mengambil ilmu dari para guru yang kredibel. Ia juga telah diberikan semacam ijazah [keabsahan] akan keilmuannya dari gurunya, sehingga ia berhak menyampaikan dan mewariskan keilmuannya kembali pada generasi setelahnya.
Terkait hukum belajar dengan mereka yang tidak jelas sanadnya, tentu saja tidak haram. Mengingat, bahwa sumber rujukan mereka -meski mereka belum pernah belajar kepada guru- tetap kitab para 'ulama.
Jadi, ustadz yang tidak pernah belajar di pesantren, ma'had, atau universitas islam tapi sumber rujukannya kitab-kitab 'ulama mu'tabar maka boleh belajar padanya, meski ini tidak direkomendasikan. Imam 'Izzuddin Ibn Abdissalam rahimahullaah berkata :
أما الاعتماد على كتب الفقه الصحيحة الموثوق بها فقد اتفق العلماء في هذا العصر على جواز الاعتماد عليها والاستناد إليها لأن الثقة قد حصلت بها كما تحصل بالرواية ولذلك اعتمد الناس على الكتب المشهورة في النحو واللغة والطب وسائر العلوم لحصول الثقة بها وبعد التدليس
“Ada pun berpegang kepada buku-buku fiqih yang shahih dan terpercaya, maka para ulama zaman ini sepakat atas kebolehan bersandar kepadanya. Sebab, seorang yang bisa dipercaya sudah cukup mencapai tujuan sebagaimana tujuan pada periwayatan. Oleh karena itu, manusia yang bersandar pada buku-buku terkenal baik nahwu, bahasa, kedokteran, atau disiplin ilmu lainnya, sudah cukup untuk mendapatkan posisi "tsiqah/bisa dipercaya" dan jauh dari kesamaran.”
(Imam As-Suyuthi, Al-Asybah wan-Nazhair, Hal. 310)
Kirim anak anak kita ke Pesantren, Ma'had, atau bahkan ke Mesir agar jelas sanad ilmunya. Hidupkan kembali keilmuan Islam sebagaimana tradisi 'ulama salaf yang mu'tabar, yang menjaga sanad keilmuan hingga turun temurun.
Wallaahu a'lam.
💐 Sebar Ilmu, Raup Pahala Besar...
Grup WA Ngaji FIQH (ikhwan) :
https://chat.whatsapp.com/5SsivFXiBGVDVXUcy2fo7w
Grup WA Ngaji FIQH (akhwat) :
https://chat.whatsapp.com/9cZ6s0MI8FOKr0QrQcvjX9