Sunday, April 12, 2020

PAHALA BAGI IBU MELAHIRKAN

 

Tanya:
1. jk meninggal pas melahirkan, yg didapat ini [penanya menunjukkan hadits berkenaan pahala melahirkan] walaupun selama hidupnya dia melakukan kemaksiatan?
2. Dosa terhapus ktk melahirkan, maksudnya smua btk dosa baik bsr/kecil?

Jawaban :

Dalam tulisan yang ukhti sebar, tertulis [yang katanya] hadits :

Nasihat Rasul kepada Fathimah radhiyallahu ‘anha : “Ketika wanita merasa sakit saat akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Mujahidin di jalan Allah. Jika dia melahirkan, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila dia meninggal saat melahirkan, dia tidak akan membawa dosa sedikit pun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah akan memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.”

Pertama, kami belum menemukan riwayat hadits dengan matan [teks] demikian. Bahkan kami mencurigainya sebagai hadits maudhu’ [palsu]. Hati-hati dalam menyebarkan tulisan tersebut.

Di dalam penelaahan kami, teks hadits palsu yang serupa dengan teks diatas dalam versi bahasa Arab sebagai berikut :

إذا حملت المرأة تستغفر لها الملائكة في السماء والحيتان في البحر ، وكتب الله لها في كل يوم ألف حسنة ، ومحا عنه ألف سئية .

فإذا أخذها الطلق كتب الله لها ثواب المجاهدين وثواب الشهداء والصالحين ، وغسلت من ذنوبها كيوم ولدتها أمها ، وكتب الله لها ثواب سبعين حجة

فإن أرضعت ولدها كتب لها بكل قطرة من لبنها حسنة ، وكفر عنها سيئة ، واستغفر لها الحور العين في جنات النعيم.

“Jika seorang perempuan hamil, maka akan memintakan ampunan baginya para malaikat yang ada di langit dan ikan-ikan di lautan. Dan Allah mencatatkan baginya di setiap hari seribu kebaikan. Dan menghapus darinya seribu kesalahan.

Jika ia mendapatkan rasa sakit saat melahirkan, maka Allah akan mencatat baginya pahala orang-orang yang berjihad dan pahala orang-orang yang mati syahid dari kalangan orang shalih. Ia pun akan dibersihkan dari dosa seperti dihari ketika ia dilahirkan oleh ibunya. Allah juga akan mencatatkan baginya pahala 70 haji.

Jika ia menyusui anaknya, dicatat baginya di setiap tetes air susunya satu kebaikan. Dan dihapus darinya satu kesalahan. Para bidadari di syurga akan memintakan ampun baginya.”

Kesimpulannya, tidak ada hadits dengan teks demikian. Yang semakna dengan teks hadits tersebut ada dalam kitab-kitab yang memuat hadits-hadits palsu, seperti kitab Al-Maudhu’at karya Imam Ibnul Jauzi [Juz 2/Hal. 274], dan kitab Al-La’ali Al-Mashnu’ah karya Imam As-Suyuthi [Juz 2/Hal. 148].

Menyebarkan hadits palsu hukumnya haram. Al-Imam As-Suyuthi menjelaskan di dalam Tadrib Ar-Rawi fi Syarh Taqrib An-Nawawi [hal. 239]:

(وتحرم روايته مع العلم به) أي بوضعه (في أي معنًى كان) سواء الأحكام والقصص والترغيب، وغيرها

“Dan haram hukumnya meriwayatkan hadits palsu jika ia telah mengetahui kepalsuannya, dalam makna apa pun, baik berupa pernyataan hukum, kisah-kisah, maupun hadits-hadits tentang motivasi beramal, dan yang lainnya...”

Kedua, apa yang menjadi pahala bagi ibu hamil dan melahirkan terdapat dalam hadits :

الشَّهَادَةُ سبعٌ سوى القتلِ في سبيل الله: المَطْعونُ شهيدٌ، والغَرِقُ شهيدٌ، وصاحبُ ذاتِ الجَنْبِ شهيدٌ، والمَبطُونُ شهيدٌ، وصاحِبُ الحريق شهيدٌ، والذي يموت تحت الهَدْمِ شهيدٌ، والمرأةُ تموت بجُمْعٍ شهيدٌ

“Kesyahidan itu ada pada tujuh perkara, selain dalam perang di jalan Allah: Orang yang terkena penyakit tha’un merupakan syahid, orang yang tenggelam syahid, orang yang terkena penyakit rusuk syahid, orang yang terkena penyakit dalam perut syahid, orang yang wafat terkena reruntuhan syahid, dan perempuan yang wafat karena melahirkan syahid.” (HR. Abu Dawud No. 311. Di shahihkan oleh Ibn Hibban dan Al-Hakim)

Apakah berarti, perempuan yang wafat karena melahirkan itu diampuni dosa-dosanya baik besar maupun kecil, karena ia terkategori syahid?

Syaikhul Islam Ibn Hajar Al-Asqalani menulis :

 أن الشهداء قسمان شهيد الدنيا وشهيد الآخرة وهو من يقتل في حرب الكفار مقبلا غير مدبر مخلصا وشهيد الآخرة وهو من ذكر بمعنى أنهم يعطون من جنس أجر الشهداء ولا تجري عليهم أحكامهم في الدنيا

“bahwasanya orang yang syahid terbagi dua kategori. Syahid di dunia, dan syahid di akhirat. Dan dia [syahid di dunia] adalah orang yang terbunuh di dalam perang melawan pasukan kafir tanpa kabur dan ikhlas karena Allah; dan syahid di akhirat adalah dia yang disebutkan dalam hadits yang makna nya mereka adalah orang-orang yang mendapat jenis pahala seperti orang syahid [karena perang] namun tidak diberlakukan bagi mereka hukum dan ketentuan orang yang syahid di dunia” (Fathul Bari, 6/44)

Maksudnya ialah, mereka memang mendapat pahala seperti orang yang mati syahid tapi tidak diperlakukan seperti orang yang mati syahid di medan perang [mereka tetap wajib dimandikan, dikafani dan dishalatkan seperti orang pada umumnya].

Dan yang nampak bagi kami -dari penjelasan para ulama- bahwa mereka yang terkategori syahid di akhirat [yakni orang yang terkena tha’un, wafat karena tenggelam, dsb] jikalau hidup mereka dipenuhi dengan dosa-dosa maka mereka diampuni oleh Allah. Baik kecil maupun besar. Dengan syarat mereka muslim dan bersabar dengan keadaan mereka. Sebab, kesyahidan merupakan maghfirah ‘ammah [pengampunan Allah secara umum].

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ

“Bagi orang yang syahid diampuni seluruh dosa-dosanya kecuali utang piutang” (HR. Muslim No. 1886)

Adapun perempuan yang tidak wafat karena melahirkan, ia tidak diampuni dosa-dosa besarnya hanya karena sabarnya ia dalam melahirkan. Karena pengampunan dosa-dosa besar hanya bagi mereka yang syahid/wafat dalam keadaan melahirkan. Memang terdapat pahala atas kesabaran mereka saat melahirkan, namun dosa-dosa besarnya tetap wajib ditaubati.

Bagi para ibu melahirkan ini ada pahala -in sya Allah- atas kesabaran mereka.

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar[39]: 10)

https://chat.whatsapp.com/9cZ6s0MI8FOKr0QrQcvjX9

No comments:

Post a Comment